Thursday, December 12, 2013

The Power of Love... katanya

Sore itu pembicaraan dengan seorang Bapak berumur sekitar lima puluh tahunan terasa berbeda, dengan getar yang berbeda. Tentu obrolan ku sore itu bukan untuk yang pertama kali, tapi mungkin yang pertama kali nya berbeda dari obrolan-obrolan sebelumnya.
Bagaimana mungkin saat kita sedang berbicara soal yang kita sebut "project" sampai pada akhirnya pembicaraan mengalir sampai tentang "cinta". Ah, beliau memang suka begitu. Kepiawaiannya dalam membuat puisi ataupun kata-kata puitis yang sangat kental dengan aroma sastra mencerminkan bahwa beliau adalah sosok yang romantis dengan "style" yang beliau miliki. Sampai terkadang aku terlalu "excited" saat beliau begitu mempesona dengan kata-kata yang terucap dari bibir beliau. Padahal umur beliau cukup tua, tapi itulah bedanya beliau dengan yang lain.
Saat di sela-sela pembicaraan kita terselip kata-kata "cinta" di dalamnya, saat itu juga beliau menceritakan sedikit perjalanan luar biasa beliau dengan wanita yang sangat tulus mencintainya katanya, wanita itu tentu saja istri beliau. Padahal sama sekali aku tak mengajak beliau untuk berbicara tentang hal itu, tapi mungkin itu semua adalah sebuah spontanitas cinta yang ada di dalam hati, atau mungkin segala cinta dan kasih sayang yang diberikan oleh sang istri dengan tulus membuat bekas kebahagiaan sehingga beliau begitu berbinar-binar menceritakannya.

" Dulu saya itu brandal, tapi berkat cinta dan kasih sayang dari istri saya, dia mampu menunjukkan saya jalan yang benar"

Hati terasa tersentak, mata pun seketika berkaca-kaca melihat seorang Bapak yang cukup berusia begitu lembut berbicara tentang cinta, seakan kesan "brandal" tidak ada seperti apa yang terjadi di masa lalunya. Aku berpikir seketika, inikah cara Tuhan untuk membuat hambaNya berubah kepada jalan yang benar dengan menitipkan cinta dan kasih sayangNya kepada seseorang yang dekat dan juga tulus untuk tetap setia mendampinginya sampai pada akhirnya dia bisa menemukan secercah cahaya yang lebih indah untuk kebaikan hidupnya.

" Kita memang sama-sama tidak sempurna, tapi karena kita bersama kita bisa saling menyempurnakan kehidupan kita"

Sungguh, bagaimana mungkin aku biasa saja merespon perkataan beliau. Aku tidak habis pikir, Maha Dahsyat cintaNya kepada dua insan manusia yang saling mengikat diri dalam satu tali pernikahan. Cinta serasa begitu indah sampai di perkataan yang beliau ucapkan. Serasa aku pun turut bahagia dan merasakan roman cinta dari cerita beliau.

" Kita tahun besok memasuki 30 tahun usia pernikahan. Apa kita bosan? Tidak."

Tiga puluh tahun tentu bukan waktu yang singkat dengan segala permasalahan yang terjadi di dalam rumah tangga mereka, tapi aku tidak akan memikirkan itu. Karena yang aku tau, semuanya mungkin bisa mereka atasi dengan kekuatan cinta mereka yang tulus menyayangi kekurangan masing-masing sehingga mereka bisa saling melengkapi dan menjalani kehidupan ini dengan cinta yang mereka miliki.
Dari pembicaraanku dengan beliau, aku berpikir bahwa memang saat kita sudah disatukan Tuhan lewat satu tali pernikahan semuanya terasa indah. Indah dengan segala kekurangan dari kita masing-masing, indah dengan segala permasalahan yang ada di dalamnya, dan indah menjalani kehidupan yang sudah Tuhan anugerahkan kepada kita. Sungguh, aku sangat ingin hidup bersama cinta yang tulus. Dan kurasa semua orang pun begitu. Tidak ada yang dapat menjelaskan persis apa itu arti "cinta" yang sebenarnya, karena semua orang memiliki cerita tentang "cinta" berbeda-beda dalam kehidupannya. Tapi aku selalu percaya, bahwa "The Power of Love" itu benar adanya.


Sore yang dingin, hangat karena berselimut cinta.
Tangerang, 13 Desember 2013

Sunday, October 13, 2013

14 Oktobermu...(Yayu Rahayu)

Hari ini 14 oktober.. Seketika teringat akan satu wajah gadis asli Bandung yang manis, putih, dan selalu penuh dengan keceriaan. Seseorang yang selalu dekat denganku, selalu ada disaat aku membutuhkan bantuannya. Seseorang yang tinggal tidak jauh dari rumahku. Mungkin itu yang membuat kita dekat karena aku sering datang ke rumahnya begitupun sebaiknya. Atau mungkin karena kita teman satu tongkrongan, teman satu ekskul di sekolah atau mungkin memang kita ditakdirkan untuk saling menjaga dalam suatu persahabatan.

Sosok yang selalu penyabar, baik, yang begitu sayang dengan keluarganya dan selalu ada waktu untuk teman-teman ataupun sahabat yang membutuhkannya. Sosok yang selalu khawatir dan takut kalau sang ibunda sudah marah kepadanya dengan mengatakan "Ke.. Gue takut banget mamah gue udah marah nih di sms karena kita pulang malem". Sungguh, terkadang perkataannya yang itu membuat ku tersenyum terharu. Padahal itu semua terjadi karena kita ada project di ekskul kita, Teater atau memang kita terlalu asyik bersama diluar rumah sampai lupa waktu untuk pulang.

Itulah Yayu Rahayu..
Orang yang dikirimkan oleh ALLAH SWT untuk menjadi sahabatku, menjadi orang yang selalu ada disaat aku bilang "Yu.. Gue mau cerita" dan dia selalu bilang "Yaudah Ke cerita.. sini ke rumah" dan akhirnya kamarnya menjadi saksi bisu dimana terkadang semua cerita saling diluapkan bersama. Tak jarang juga angkot selalu menjadi tempat mengasyikkan dengan nya saat kita pulang sekolah, banyak cerita dan canda tawa yang tercipta, sampai terkadang lupa untuk memberhentikan angkot dan turun di tujuan kita masing-masing. Ah entahlah harus dengan cara apa lagi mendeskripsikannya, terlalu banyak cerita antara kita untuk dijabarkan.

Well, selamat hari kelahiran sahabat ku Yayu Rahayu. Semoga Allah selalu melindungimu, semoga hati dan jiwamu selalu dekat dengan RahmatNya, disisa umurmu penuh dengan keberkahan. Semoga jiwa mu selalu dikuatkan untuk menghadapi segala yang harus kamu hadapi. Sukses untuk urusan dunia dan akhiratmu, selalu dekat dengan Rabb-mu dan segala doamu dapat terkabul. Aamiin

Tetap menjadi sosok "Teteh" yang sayang sama Mamah, Ayah, Ocha, Deci sama Vensa adik-adik manismu. :-*


Monday, September 23, 2013

Seribu tahun? (A Thousand Years)

Perlahan nada-nada indah mulai melatunkan lirik-liriknya.
Membuat kepala seketika bereaksi.
Hati mulai merasa lirih.
Mendengarkan lirik yang pernah membuat luluh diri.
Mulut diam membisu.
Menikmati lagu dan memikirkan dirimu.
Seperti sedang bernyanyi di hadapanmu.
Tapi diri ini tak merasa kaku.
Entahlah.
Aku gila. Gila.
Karenamu. Iya, karenamu.
Ini bukan puisi, ini hasil kegilaanku padamu.
Hasil terlalu memikirkanmu.
Terlalu merindukanmu.
Terlalu mencintaimu, hingga rasanya aku kuat untuk seribu tahun lagi lamanya.








Di sudut pendopo
23 September 2013

Monday, August 26, 2013

Setetes Rindu Ini Untuk Siapa?






Dari pojokan kamar simbah di kampung..
Aku mulai menumpahkan semua rasa yang selama ini aku pelihara di dalam hati lewat selembar kertas putih dalam komputerku. Rasa itu selalu mengikutiku, dimanapun dan kapanpun aku berada. Itu sudah sangat mengganggu ku. Tapi itu menyenangkan, dan selalu membuatku ingin melihat foto seseorang di dalam henpon  bututku. Seseorang yang selalu membuatku berteman baik dengan sesuatu yang bernama “rindu”. Dia pintar sekali membuatku harus lemah tak berdaya dengan segala rindu ini untuknya, dan bertemunyalah yang mungkin dapat membuatku kuat kembali untuk berdiri menjalani hari. Semangat pagi yang dulu tak pernah lupa dia kirimkan lewat pesan sederhana kepadaku, sekarang sudah tak tercium lagi baunya. Entahlah, semuanya buram sekarang. Bukan salahku atau salahnya, entah salah siapa. Salah waktu pun ku rasa tidak, semuanya pasti sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Lalu ini salah siapa? Tidak. Ini bukan suatu kesalahan yang harus dicari apa atau siapa penyebabnya. Ini adalah sebuah ujian untuk kita. Ujian bagaimana kita menjaga perasaan di hati, ujian untuk membuktikan kekuatan kesetiaan kita masing-masing sudah sejauh mana, ujian untuk saling pandai menjaga rasa rindu dan juga tentunya menguji diri untuk menjaga kesucian rasa kasih sayang ini. Tak ada satu orang pun yang mengetahui dan mengerti persis seperti apa dan bagaimana yang terjadi saat ini dengan kita berdua. Bahkan jika kita disuruh untuk menjelaskannya pun tak akan mampu kita menjelaskannya dengan kumpulan kalimat-kalimat. Ini masalah hati, masalah hati yang sangat berbeda dengan apa yang mereka  rasakan. Kita memang lebih pandai merasa dan menyimpan rasa ini daripada harus menjelaskannya dengan kata-kata yang mungkin sebenarnya tidak mampu untuk menjelaskan semuanya.
Awalnya aku hanya ingin menuliskan kata rindu ku, tapi seolah semuanya ingin ku tuangkan setelah kata rindu itu. Memang banyak makna yang tersimpan dibalik kata rindu. Semuanya akan tumpah bersama kenangan-kenangan yang selalu setia bertempat tinggal di dalam pikiran.
Kamu adalah suatu zat yang selalu bereaksi di dalam hati dan pikiran, lalu akan menghasilkan tetesan-tetesan rindu yang tentunya akan ada suatu zat yang terkandung bernama KAMU…

Yang selalu berteman dengan Rindu
Luke Andaresta
13 Agustus 2013

Sunday, July 21, 2013

Sepiring Pancake Kita..




Pancake yang manis dengan balutan saus strawberry dan blueberry, sama manisnya dengan cara kita menikmatinya siang itu. Sepiring berdua? Ya, karna kepolosan ku menjawab “ satu aja deh..” saat kamu Tanya “mau berapa pancake nya? satu atau dua?”. Aku kira, satu itu adalah satu pancake bagian ku, ternyata yang kamu maksud adalah satu piring. Okay, itu adalah cara Tuhan untuk membuat kita sedikit terlihat romantis menyantap sepiring berdua pancake itu.
Ibarat pancake di piring itu adalah sebuah kehidupan, aku bahagia sekali bisa menikmatinya bersamamu, iya hanya bersama kamu. Menikmati warna-warni kehidupan sama seperti halnya dua saus yang ada di atas pancake itu, yaitu strawberry dan blueberry. Semuanya kita nikmati bersama, dengan penuh suka cita. Ah alangkah indahnya jika itu memang sudah Tuhan tuliskan dan akan terjadi pada saatnya.
Ini bukan berlebihan, tapi saat itu adalah momen dimana aku sangat merasa dekat denganmu. Sangat merasa nyaman berada disampingmu. Bercanda dan bercerita sambil menikmati pancake kita. Manis, iya sangat manis sekali untuk dilupakan. Aku tidak akan lupa, terlebih setelah aku menuliskannya di diary elektronikku ini, pastinya akan ada yang selalu mengingatkanku.
Malam ini, aku rindu dengan semua itu. Rindu dengan semua tentang kita berdua.  Rindu dengan semua yang bisa membuatku bahagia. Berada disampingmu adalah bagian terindah dalam diary hidupku. Sekalipun kau bukan siapa-siapaku. Tapi kita tidak pernah mengenal itu bukan? Kita selalu menikmati seiring bertambahnya waktu kita. Dan saat kamu membaca ini semua sampai akhir tulisanku, percayalah bahwa saat ini aku sangat merindukanmu…

Tangerang, 21 Juli 2013

Luke Andaresta

Saturday, July 20, 2013

Hanya Lewat Doa..


Tuhan Maha Baik telah menganugerahkan ku sebuah perasaan yang tulus kepada seseorang. Aku selalu bersyukur akan hal itu. Tapi, semua kini harus berbeda..
Aku lebih memilih untuk diam dengan perasaan ini yang selalu menghangatkan hatiku, karena dirimu adalah cahaya yang selalu menderang di hati ini. Aku akan merindukan semua percakapan absurd kita, semua kenangan yang selalu membuat ku ingin mengulanginya lagi, merindukan semua waktu yang ada aku dan kamu di dalamnya, yang kita nikmati bersama. Aku pasti akan merindukannya..
Kini, aku hanya menitipkan salam rinduku untukmu melalui sebait doa yang tulus dari hati ini, yang selalu aku panjatkan saat aku bersimpuh dihadapan Sang Pemilik Cinta, doa yang tak pernah tertinggal namamu di dalamnya, agar kamu selalu berada di dalam perlindunganNya, selalu senantiasa menjaga hatimu untuk orang yang ingin kamu kasihi, dan selalu mengingatku walaupun mungkin kamu saat ini sedang berusaha melupakanku.
Aku memang sedikit menjauh darimu, dengan perasaan yang selalu ada untukmu. Aku akan selalu menjaga perasaan ini, sampai akhirnya waktu memberikan jawaban atas semua ini, tentunya atas izin-Nya. Percayalah, aku merindukanmu. Sangat merindukanmu, walau ku kirim semua rindu itu hanya lewat doa..

Tangerang, 15 Juli 2013


Wednesday, May 15, 2013

Akhirnya ku ulurkan Jilbab ini :')


Assalamualaikum Wr.Wb
Bismillahirrohmanirrohim…
Itu adalah kalimat yang aku ucapkan dan aku tekadkan dalam hati untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Bukankah setiap manusia akan mengalami perubahan? Entah menjadi lebih baik atau sebaliknya, itu kita sendiri yang memilih.
Seminggu sudah berlalu, saat aku akhirnya memutuskan untuk mengulurkan jilbabku hingga menjuntai ke dada. Mengganti kebiasaan menggunakan jeans dengan rok panjang, mengganti baju dengan yang lebih panjang dan longgar dan juga membiasakan diri menggunakan kaus kaki setelah aku tau bahwa kaki juga salah satu termasuk aurat wanita yang harus ditutup dan dilindungi. Ya semua itu sudah menjadi kebiasaan pada akhirnya. Sebenarnya malu dan agak menyesal. mengapa semua itu baru aku sadari dan aku jalankan pada saat sudah 4 tahun lamanya aku memasuki usia balighku. Iya, 4 tahun sudah aku berada dijalan yang salah. Tidak menutup aurat, pacaran, bergaul sana-sini tanpa melihat sikon, jarang mengaji, dan masih susah untuk melengkapi shalat fardu 5 waktu dan masih banyak kesalahan-kesalahan yang mungkin aku tidak ingat, tetapi Allah dan malaikat-malaikatNya tentu tidak akan lupa. Astaghfirullahaladzim.. :’( tapi disatu sisi aku pun bersyukur, walaupun begitu Allah telah memberikan hidayahNya kepadaku dan menunjukkan jalan yang cerah untukku. Mungkin memang terlambat, tapi lebih menyedihkan lagi saat aku menemui ajalku, aku belum taat kepadaNya dengan menutup auratku. Naudzubillahimindzalik..
Sebenarnya niat untuk berjilbab syar’I sudah  ada sejak kelas 3 smp, tapi ya itu aku belum dibukakan hati dan pikiranku oleh Allah. Atau mungkin Allah sudah membukakannya, tapi akunya saja yang masih bandel dan ‘ndableg’ tidak mau segera melaksanakan. “Baju-bajuku masih sedikit, begitupun roknya, begitupun jilbabnya. Jadi belum siap untuk berjilbab panjang” itu alas an yang selalu aku kemukakan saat aku ditanya mengapa belum menutup aurat. Hmm.. Mungkin bukan hanya aku saja yang menggunakan alasan itu, tapi diluar sanapun ada wanita-wanita yang sependapat. Subhanallah.. Ternyata Allah itu memang Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada umatNya, selama aku memutuskan untuk berjilbab panjang ada saja rejeki yang datang kepadaku yang tidak aku duga sebelumnya. Ya lantas uang-uang itu aku belikan untuk keperluanku berjilbab. Aku memulai berjilbab panjang bukan karena persediaan baju dan segala macamnya sudah mencukupi dan lumayan banyak, tapi karena aku tidak mau dihantui rasa berdosa setiap hari karena kau belum taat juga kepada Pencipta ku. Tapi nyatanya Allah selalu memberikan jalan dan petunjuk, dan saat ini itu bukan masalah lagi untukku. Alhamdulillahirabbilalamin.. :”)

Berjilbab itu bukan halangan untuk beraktivitas dan berkarya!

Ya, kalimat di atas sangat benar sekali menurutku. Aku memang merubah penampilan luar ku, tapi tidak untuk kepribadianku. Mungkin aku hanya mengurangi bahkan menghindari sifat-sifat burukku begitupun kebiasaanku yang kurang baik. Aku seseorang yang aktif. Aku seorang pemain teater, organisator dan di sekolahpun kegiatanku cukup padat baik yang terencana ataupun yang sifatnya mendadak. Berjilbab itu bukan untuk menghalangi. Tapi untuk mengingatkan kita dan menghindarkan kita dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Kalau memang suatu kegiatan atau pekerjaan itu tidak mewajibkan kita berjilbab, lebih baik TINGGALKAN! Masih banyak kegiatan-kegiatan yang lain yang bisa dikerjakan dan insya Allah mendapatkan barokah dari Allah SWT. Tapi Alhamdulillah sejauh ini semua urusan dan kegiatanku masih bisa aku kendalikan dengan baik. Pemain teater itu memang harus siap untuk menjadi peran atau tokoh apapun. Dan insya Alloh aku akan istiqomah untuk meminta peran yang bisa berjilbab pada saat pentas. Jika memang tidak bisa dan tidak ada, lebih baik aku tidak ikut dalam pementasan itu. Sekali lagi ini bukan HALANGAN, tapi ini PILIHAN ku! :”)
Ya begitulah kira-kira cerita yang sedang ku alami setelah aku berubah, hanya sepotong saja ya. Hehe.. Nanti lain waktu aku akan cerita lagi tentang yang satu ini.

Oh ya aku ingin mengingatkan. Bagi kalian wanita muslim yang mungkin menyempatkan waktu untuk membaca tulisanku ini, AYOOO lekas menutup aurat kalian guys! Ingat, dunia ini hanya sementara. Jangankan kalian terlena dengan sesuatu yang sifatnya sementara, tapi kalian lupa dengan sesuatu yang kekal di alam sana, yaitu AKHIRAT! JIKA KALIAN HANYA MENGEJAR URUSAN DUNIA KALIAN, KALIAN TIDAK AKAN MERAIH AKHIRAT. TAPI JIKA KALIAN MENGEJAR URUSAN AKHIRAT, INSYA ALLAH DUNIAPUN AKAN KALIAN RAIH. Balance ya guysss! :’)))) Ayo saama-samaa kita belajar untuk menjadi wanita muslim yang baik, yang tentunya taat dengan semua perintah Allah dan Rasul kita :”))


“ Wanita itu ibarat piring kaca, dan pria itu piring plastic. Sekali JATUH piring kaca itu tidak bisa utuh kembali dan hanya akan menjadi PUING-PUING KACA YANG TIDAK BERGUNA DAN AKHIRNYA DIBUANG. Tapi jika piring plastic jatuh, dia akan tetap UTUH! Renungkan ya Ukhti :’)”
Salam ukhuwah islamiyah..

Wassalamualaikum Wr. Wb..
Tangerang, 11 Mei 2013

Thursday, April 4, 2013

LKS TKJ Tingkat Kota Tangerang 2013.. An amazing experience :)

Dua hari yang lalu abis ikut Lomba LKS TKJ se-Kota Tangerang.. Itu pesertanya kira-kira ada sekitar 22 orang. Dan kalian tau? Aku cewe sendiri di lomba itu.. Emang, jurusan teknik yang satu ini lebih dominan ke kaum laki-laki daripada perempuannya, sekalipun ada paling cuma beberapa dalam satu kelasnya. Dan lagi mana ada sih cewe yang mau ngapalin semua konfigurasi Server di Linux Debian yang materinya sulit banget, terus harus bikin kabel UTP dan ngelakuin segala macem yang diperlukan waktu mau ngebangun sebuah jaringan. Heuh.. Cuma cewe yang suka 'tantangan' aja yang berani ambil itu.. Hihi bukan bermaksud menyombongkan diri lho.. *salim*

Dimulai dari persiapan setiap malem, ini teman-temanku o.o

Sebenernya kalo lombanya itu lebih ribet dari ini peralatannya, ya bisa lah bayangin sendiri. Soalnya gada dokumentasinya ><
Adanya kek gini doang.. Huhu


Mukanya keliatan kusut banget kek kabel yang dibelakangnya ya -__-"



Ini ama si Yonathan, kenapa sih dia merem? Malu ama kamera? Heuh entahlah ><
Intinya sih pengalaman kemaren gak akan pernah bisa gue lupain, itu salah satu impian gue juga soalnya. Dan impian untuk menjadi juaranya belum kesampean, yah kalo bisa tahun depan Insya alloh.. Hihi masih aja percaya diri gue *benerin jilbab*
Kemaren tuh udah maksimal banget buat lombanya, tapi apa daya kemampuan gue ternyata masih jauh ama temen-temen laen yang bisa dengan cepat membangun sebuah jaringan. Huh pengen deh kenalan ama mereka semua, terus akrab gitu.. Bukan bermaksud apa-apa lho.. 0.0
Well.. Congrats buat yang kemaren menang.. Dan mohon maap buat Seluruh warga sekolah, Pak Memed guru produktif gue, Bu Yuyuk mamah kaprog tercinta gue dan semuanya deh.. Belum bisa kasih hasil yang diharapkan, huhu maap ya *salim satu-satu*
Walaupun belum bisa bawa tuh pialanya, yang penting bisa bawa pengalaman amazingnya. :))
Sampai bertemu di Lomba LKS Tahun Depan.. AHAHA Masih aje ye pede gitu -____-" engga engga deh.. Selamat Malam :))

Saturday, March 30, 2013

Selamat Malam Kamu

Aku masih belum bisa terlelap, walaupun aku sudah berusaha untuk memejamkan mata.
Mungkin karena sesuatu yang masih belum ingin selesai, iya rinduku padamu.
Entah sudah berapa kali aku mengatakan rindu kepadamu, dan akan terus seperti itu, rindu ini tidak akan berhenti.
Kamu yang selalu membuatku rindu dengan pesan-pesan mu, candaan-mu, dan segala percakapan kita yang tidak jelas itu.
Dan ternyata itu semua membuatku nyaman denganmu, kamu memang ahlinya untuk membuat aku tersenyum dan tak jarang tertawa lepas.
Tapi terkadang malam yang terus berjalan, dan mengharuskanku untuk kembali keperaduanku yang membuat semuanya harus berhenti sejenak, dengan pesan Selamat Malam dan Selamat Tidur darimu.
Rasanya tak ingin seperti itu, tapi kenyataannya dalam lelap pun aku masih bisa merindukanmu, melihat wajahmu, dalam satu kemasan mimpi yang kusebut indah.
Hai kamu yang malam ini sudah terlelap, terimakasih telah membuat setiap hari di kehidupanku selalu lebih hidup dengan segala caramu yang mampu membuatku nyaman denganmu.
Aku akan mulai memejamkan mata, dan menikmati rindu ini dalam lelapku.
Semoga dirimu pun merindukanku. Selamat Malam Kamu..



Saturday, March 23, 2013

Kamu yang (mungkin) akan pergi


Kamu hadir membawa warna indah dalam hidupku. Membuat arti cinta menjadi lebih indah semenjak aku sadar bahwa aku mencintaimu. Semua tentangmu menarik untuk aku tau, karena kepribadianmu yang baik membuat siapapun mungkin akan terpesona saat melihat dan mengenalmu. Aku hanyalah aku, yang selama ini yakin bahwa suatu saat cinta ini akan berlabuh pada tujuan hatinya. Iya aku selalu yakin itu, dan aku pun selalu berdoa kepadaNya agar selalu dikuatkan untuk tetap berada di cintamu. Aku tidak ingat pasti kapan aku menuliskan namamu dihatiku, tapi yang pasti aku tidak akan menghapusnya. Semuanya berjalan begitu saja, aku menikmatinya dan sepertinya kamu pun begitu, walaupun terkadang rasa takut menghampiriku. Iya rasa takut untuk kehilanganmu. Kamu bebas menentukan cinta yang akan membuatmu nyaman, sekalipun itu bukan aku. Aku tidak bisa melarangmu untuk hal yang satu itu, dengan alasan seberapa besarpun cintaku kepadamu aku tidak bisa. Kamu baik, dan tentunya Tuhan telah menyiapkan cinta yang baik juga untukmu. Aku selalu mendoakan untuk kebahagiaanmu, bersamaku atau tidak.

Tangerang, 23 Maret 2013
Luke

Saturday, March 2, 2013

Brave

Ada yang udah nonton film brave? Atau mungkin udah ada yang favorit banget sama film ini? hehe
Pasti ada lah ya.. salah satunya gue :)
Gue disini bukan mau ceritain alur cerita filmnya, tapi gue disini cuma mau nyampein aja pesan dari film itu menurut versi gue loh ya, kalo mau yang benernya ya tanya sama penulis ceritanya :p

Disini gue suka banget sama tokoh Merida..


Dia tuh selalu menjadi dirinya sendiri, padahal dia seorang putri kerajaan. Ya tau sendiri lah ya, biasanya kan seorang putri itu harus cantik, anggun, rapih dan selalu merawat kecantikan diri. Tapi itu gak gue temuin di Merida, dia malah suka memanah, maen ke hutan, berkuda dan sikapnya juga  selalu apa adanya, walopun terkesan agak sradak-sruduk. Tapi sayang, ibunya selalu pengen Merida jadi putri kerajaan layaknya ya seorang putri. Dan disitulah konflik dimulai..




Tapi nanti di ending ceritanya akhirnya ibu nya menyadari bahwa Merida tidak bisa menjadi seorang putri kerajaan seperti yang diinginkan ibunya. Merida tetap ingin menjadi dirinya sendiri. Berbaur sama alam, selalu pergi ke hutan bersama kuda kesayangannya, latihan memanah, dan sebagainya. Memang, segala kekayaan, tahta, kekuasaan dan segalanya tak akan bisa mengalahkan seseorang yang selalu percaya dengan dirinya sendiri. Dia akan selalu percaya pada kemampuan dirinya sendiri. Selalu menjadi dirinya sendiri. Menikmati hidup dengan kemauan hati tanpa paksaan dari orang lain. Dan itu hakikatnya memang tidak akan pernah bisa dilakukan oleh siapapun....


A new experience

Dua bulan udah berlalu, gak kerasa banget deh udah selesai aja gue prakerin. Kerasa cepet banget, awalnya sih emang gue agak ngeluh karena capek dibebanin tugas-tugas kantor yang belum bersahabat sama gue. Tapi bener kata oarang,nanti juga bakal udah biasa sampe-sampe nanti kangen loh kalo udah selesai. Dan itu bener loh.. Soalnya gue udah anggep orang-orang kantor itu sama kek keluarga gue sendiri, huh ya tapi mau gimana lagi, disatu sisi gue emang gamau semua ini berakhir, tapi gue juga capek pengen istirahat. Hah yaudah emang absurd ya gue. Ini foto-foto nya.









Gue tuh dapet bagian QC, Quality Control di perusahaan itu. Gue udah menikmati banget deh kerja disitu, orang-orangnya juga gak terlalu serius, kerjanya juga gak terlalu nuntut banget, sesekali ada lah deadline untuk nyelesain tugas kantor, ya tapi tetep aja sih disamping gue kadang bete bahkan ampe pusing karena kelamaan di depan PC, tapi gue juga seneng bisa bergabung di kantor itu. Gue gak ngerasa asing disana, semuanya ngerangkul gue, ngebimbing gue sabar banget, kadang gue suka mikir udah bener belum ya kerja gue. Ini nih temen gue selama gue dikantor..

Ada satu pengalaman yang gak akan pernah gue lupain selama gue prakerin disana. Jadi ceritanya gini, gue tuh tipe orang yang jarang banget sarapan pagi, tapi kadang gue juga tersiksa dengan rasa laper yang kadang-kadang dateng gak permisi. Jadi pas pagi-pagi itu gue bawa lontong isi yang beli dikantin kantor, gue taro disaku baju kantor, pas gue lagi asyik nginput, tiba-tiba gue laper. Duh gak mungkin banget lah gue makan di jam kerja, apalagi itu perusahaan yang bukan sembarangan. Akhirnya gue punya ide ke kamar mandi, dan makan disana. Dan gue pun  izin untuk buang air sama pebimbing gue. Gue masuk ke salah satu kamar mandinya, dan gue makan di dalem. Sumpah, gue disitu mau nangis banget, disatu sisi gue ngerasa bandel banget karena kalo pagi jarang mau sarapan, disatu sisi juga gue mikir segininya ya seorang pekerja kantor harus bertanggung jawab sama dirinya sendiri. Kalo kita gabisa ngejaga diri kita sendiri, gak mungkin deh kita bisa ngerjain tugas-tugas dengan baik. Ya balik lagi deh soal disiplin.. Gak ada deh orang yang bisa kerja dengan perut kosong. Akhirnya dari kejadian itu, gue mulai sekarang sarapan sedikit-sedikit, gue gamau nyusahin diri sendiri lagi.


Ini ruangan kantor QC :)


Intinya sih gue bener-bener bersyukur bisa ngerasain rasanya prakerin disana, yang nantinya bakal gue jadiin pengalaman buat perjalanan hidup gue kelak. Ya pastilah gue bakal masuk di dunia kerja yang sebenarnya, dengan pengalaman dua bulan kemarin gue jadi punya kepercayaan diri, dan mungkin nantinya enggak kaget dengan suasana kantor.

Terimakasih buat semua orang-orang kantor disana, terimakasih atas bimbingannya selama dua bulan ini, terimakasih juga buat kadonya hehe, pokoknya akan selalu merindukan keluarga besar QC :)))

Friday, February 22, 2013

Sebuah sudut di Pendopo Sekolah

Saat berada di sebuah sudut di pendopo sekolah, jari-jari ku mengajak untuk menulis di blog. Angin yang sepoi-sepoi menyapa sangat lembut dan mendamaikan, anak-anak ekstrakurikuler yang sedang menari-nari indah dengan selendang yang menghiasinya, pohon-pohon dan tanaman hijau yang menari-nari karena tertiup angin, anak-anak sekolah yang sedang asyik mengobrol dan bercanda ria, ataupun sedang sibuk mengutak-atik laptop dengan raut wajah yang sangat antusias sekali hehe terkadang ada yang sampai tertidur di pendopo ya itulah keramaian kecil yang tercipta di pendopo ini. Mendamaikan sekali rasanya..

Semuanya berbaur disini.. Ketika kita lelah belajar di kelas dengan segala tugas yang menumpuk, mungkin pendopo salah satu tempat yang dapat menenangkan pikiran sejenak, dan mencari udara yang segar untuk dinikmati sambil beristirahat. Tak jarang juga pendopo dijadikan kelas kedua, untuk mengerjakan tugas. Mungkin karena suasananya yang sangat berbeda dengan di kelas. 

Banyak kenangan di setiap sudut pendopo ini, banyak waktu yang dihabiskan di tempat ini. Tak ada waktu yang terbuang sia-sia, kita sangat menikmatinya sampai akhirnya tubuh ini mengajak untuk pulang ke rumah..


Di sebuah sudut di pendopo sekolah dengan segala kedamaiannya.




Monday, February 18, 2013

Kring..Kring..Sepedaku

Hai..
Kali ini gak mau pake bahasa yang terlalu baku ah, pengen pake gaya bahasa yang rileks aja. Hihi.. sadar banget sih kalo bahasa indonesia ku yang masih acak-acakan..

Oke, duh entah kenapa aku lagi kangen banget nih ke sekolah naek sepeda. Terakhir waktu duduk di bangku SMP, waktu aku sekolah di Jawa tepatnya dulu aku sempat tinggal tiga tahun di rumah nenek ku. Sekarang aku udah kelas dua SMK, dan setiap harinya kalo sekolah harus merogoh saku yang lumayan besar untukku untuk naik angkutan umum. Ibu sih fine-fine aja, tapi kadang aku berpikir, andai saja uang yang aku keluarkan setiap harinya untuk naik angkutan umum bisa aku tabung untuk keperluanku sekolah atau keperluan lainnya. Hmmm...

Jadi inget deh masa-masa di SMP dulu, duh suka banget yah kayanya nostalgia. Habisnya itu gak akan pernah terlupakan sih.. :))
Dulu di jawa itu hampir semua anak-anak sekolah naik sepeda untuk sampe ke sekolahnya masing-masing, tak terkecuali aku. Mau yang tinggal di desa ataupun di perkotaan, hampir semuanya naik sepeda.
Dulu aku dibelikan sepeda mini warna merah dengan keranjang di depan untuk menaruh tas sekolah. Dia yang selalu menemani langkahku pada saat di jawa. Ke sekolah, pergi les, pergi ke pasar, latihan ekskul di sekolah, ke tempat saudara dan lain-lain. Jarang banget aku minta anter Simbah untuk pergi kemana-mana, aku lebih asyik dengan di Merah. 
Dulu aku tinggal di desa, lumayan jauh dari pusat kota, dengan keadaan seperti itu hidup serasa penuh perjuangan. Hehe, bagaimana tidak, jalanan yang penuh dengan kerikil bahkan batu-batu besar, terkadang harus melewati jalan kecil di pematang sawah, apalagi kalo kita mengharuskan pergi malam hari, huh tak jarang jalanan layaknya kuburan yang akan kita jumpai. Ya tapi itu memang sensasinya, yang tak pernah aku rasakan saat aku hidup di perkotaan. 

Di pagi hari, setelah bangun pagi dan solat subuh, biasanya sepedaku aku bersihkan dulu, ya sekedar dilap bagian-bagiannya agar tidak terlihat terlalu kotor untuk di pakai pergi sekolah. Setelah itu aku bersiap-siap terlebih dahulu, tidak perlu waktu yang lama, karena aku sudah menyiapkan segala keperluan sekolah malam harinya. Kemudian, akan nampak seorang perempuan dengan sepedanya yang berwarna biru dan berseragam denganku, ya dialah Mega. Teman satu sekolahku, teman satu desaku, teman sejati deh pokoknya hehe. Kemudian kita memulai perjalanan dengan menggunakan sepeda kita masing-masing. Selalu ada percakapan yang seru sepanjang perjalanan dengannya, tertawa dan becanda gila-gilaan sambil mengkayuh sepeda.
Biasanya tantangan yang kita lewati pertama itu adalah sawah tak jauh dari desa, tantangannya kita harus menerobos kabut-kabut putih bahkan terkadang sampai mengkaburkan pandangan kami, sehingga jalanan di depan hanya terlihat gumpalan-gumpalan putih. Terus, biasanya alis mata kita layaknya seorang nenek yang sudah beruban, hehe putih karena terkena kabut, setelah itu kita pasti saling menertawakan satu sama lain. Huh seru sekali bila diingat-ingat. Kemudian, tantangan kedua kita akan melewati sebuah jalan dimana jalan itu penuh dengan kerikil, bebatuan, huh terkadang kami rasanya ingin terbang saja, walaupun mustahil. Keadaannya sungguh memprihatinkan, tapi mau bagaimana lagi mau gak mau itu harus kita lewati. Cukup panjang jaraknya, hingga sampai diwilayah perkotaan. Akhirnya sampailah kita bertemu dengan jalanan aspal  perkotaan, sungguh jalanan aspal nan mulus tak ada kerikil seperti di desa rasanya bagi kita adalah sebuah kenikmatan sementara sampai nanti di sekolah kita. Selain kita menikmati rasanya mengkayuh sepeda dengan santai, biasanya jika kita sudah masuk di daerah perkotaan kita akan bertemu dengan teman-teman yang akan berangkat sekolah juga dengan menggunakan sepeda, sungguh pemandangan yang bersahaja sekali, kami semua sangat menikmati pagi hari yang sejuk dan agak sedikit berhawa dingin, dengan semangat untuk menuntut ilmu, mengkayuh sepeda dengan penuh suka cita, demi membahagiakan ayah dan ibu di rumah dengan ilmu yang kita dapat di sekolah, bercanda dengan teman dijalan, membopong tas dipunggung, terkadang ada yang jahil memainkan bel sepedanya, ada juga yang mengkayuh sepeda dengan cepat karena mungkin takut terlambat, ya itulah pemandangan setiap pagi yang selalu aku lihat pada saat aku di jawa.
Sekarang aku sudah kembali di kota kelahiranku, bergulat dengan asap-asap kendaraan metropolitan yang mungkin sudah berteman denganku. Dulu aku bebas menghirup udara segar dipagi hari, tapi kini aku harus menggunakan masker, untuk melarang asap-asap nakal yang mengganggu kesahatanku.

Aku rindu bersepeda.. aku ingin seperti dulu..
Aku ingin merasakan perjuangan itu kembali untuk sampai ke sekolah..
Walaupun dengan keadaan dan kondisi yang berbeda, tapi aku ingin setiap pagi mendengar Kring..Kring..Sepedaku...


Saturday, February 16, 2013

Syair Resi Walmiki untuk Dewi Sinta (Cerita Ramayana)

" Ditepi sungai itu, Dewi Sinta menceritakan riwayat hidupnya kepada Walmiki. Hidupnya begitu sengsara, terlunta-lunta seorang diri di dalam rimba. Pikirannya selalu terkenang Ayodya, batinnya menjerit sia-sia mengharap Rama menyusulnya.
Bersama Walmiki, petapa dalam sunyinya rimba Jantaka, Sinta hidup bahagia. Enam bulan dalam perawatan sang petapa, Sinta melahirkan bayi lelaki kembar. Rama Batlawa dan Ramakusya namanya.

Putra kembar Rama yang serupa bagai pinang dibelah dua. Kelak, keduanya lebih perkasa dari Rama dan Lesmana. Mengapa tidak mungkin menjadi satria perkasa jika Walmiki sendiri mengharapkannya? Atas nama cinta kepada Sinta. Atas nama penghormatan kepada eyangnya, Batlawa dan Ramakusya pun tumbuh menjadi pemuda sakti mandraguna.

Begitulah kodratnya untuk menghukum Rama yang lupa. Anak-anak boleh menghukum ayahnya demi kemuliaan Ibunya yang hidup menderita karena cinta. Menenangkan diri dari hiruk-pikuknya kejahilan hidup di istana. Batlawa dan Ramakusya mahir mengolah senjata. Tekun pula menulis dan membaca sastra. Sebab di jagat raya disimpan untuk ditimba. Bersama Walmiki, hidup jadi berguna. Karena satria hanya tahu senjata. Sedangkan petapa merenungkan kehidupan di dunia.

Sungguh Sinta merasa lega dan bahagia. Putra kembarnya tidak menjadi singa. Bahagia sebagai manusia biasa, bukan dewa yang senantiasa berharap untuk dipuja. Di tepi rimba, di pinggiran sungai kenanga, dalam pemandanga alam serba indah tiada tara. Batlawa dan Ramakusya belajar mandiri. Berenang di kali yang jernih, berburu, berladang dan beternak. Memanah, memancing ikan, berlari, mendaki, dan berkuda. Melukis, membaca, menari dan bernyanyi. Berdebat, berpikir, berhitung dan mengkaji.

Di pagi buta mencatat cahaya yang datang pertama. Siang hari menanam bibit palawija. Sore hari menghayati senja yang merah membara. Malam hari mengamati bintang di langit sana. 

Batlawa dan Ramakusya menjadi pelajar utama di Padepokan Wismaloka..

Dalam naungan kasih Dewi Sinta, dari tahun ke tahun, Rama Batlawa dan Ramakusya belajar dengan banyak bertanya kepadanya. Langit di luar dan langit di badan jadi persoalan dan pembahasan kegemarannya. Namun satu yang membuatnya berat untuk menjawab adalah pertanyaan tentang siapa sesungguhny ayah mereka. 'Siapakah bapak kami berdua, Ibu?' Mereka berdua selalu bertanya tentang hal itu. Maka, Resi Walmiki pun meriwayatkan Ramayana untuknya.
'Ah.. betapa kejamnya, Rama. Sungguh kasihan Dewi Sinta,' kata mereka. Tak tahu yang dimaksud adalah Dewi Sinta ibunya. 'Siapakah Ayah kami, siapakah kami ini?' mereka tak hendak berhenti bertanya.
'Bersabarlah, cucuku. Pada saat nanti kaupun akan menemuinya.. jawab sang Petapa.

Thursday, January 17, 2013

11 Januariku untuk kalian semua yang menyayangiku

Hai blog yang kusebut sebagai diary elektronik ku..
Sudah lama sekali jari-jariku tidak berbicara lewat tombol-tombol keyboard di blog ku ini. Aku ini sedang menulis ditengah-tengah padatnya kegiatanku, maklumlah semakin besar ternyata tugas dan tanggung jawab itu besar juga.

Hari ini adalah hari Kamis, 17 Januari 2013.. Tepat 6 hari setelah 11 januariku, hari ulang tahunku yang ke 16 tahun. Tapi rasanya atmosfer kebahagiaan saat itu masih terasa hingga saat ini, dan bahkan akan terasa sampai kapanpun. Bagaimana mungkin aku melupakan hari yang membahagiakan untuk ku dan untuk orang-orang sekitarku, tidak akan pernah aku lupakan sampai kapanpun. Tuhan memang sangat baik telah menyiapkan sebuah kado yang dimana isinya terdapat orang-orang yang sangat terlihat menyayangiku dan meluangkan sedikit waktunya untuk sekedar membuatku tersenyum hari itu. Ternyata lebih dari sekedar senyuman, lebih dari itu, aku sangat bahagia dengan semua pemberian kalian semua.
Bukan dalam bentuk kado atau hadiah yang mewah dan mahal, tapi bentuk perhatian dan kasih sayang kalian itu yang membuatku bahagia.

Sebenarnya kalian setiap harinya telah membuatku tersenyum sahabat-sahabatku, telah membuat aku bahagia. Karna kalian telah menjadi warna-warni yang membuat hidupku menjadi lebih terlihat indah dan ceria. Mungkin kalian tidak menyadarinya, tapi ketahuilah kalian sangat berarti untukku, kalian juga menjadi salah satu sumber senyuman dan tawa ku tercipta. Lebih dari hanya di sekolah kita, tapi disetiap hari-hariku dimanapun itu aku selalu bersyukur kepada Tuhan telah dipersembahkan teman-teman dan sahabat-sahabat yang sangat menyayangiku.

Intinya aku sangat berterima kasih kepada kalian semua telah memberikan kejutan-kejutan yang tak pernah aku duga sebelumnya. Bahkan ucapan terima kasih pun tak mampu membayar pengorbanan kalian, tapi apa daya hanya itu yang bisa aku lakukan.

Teruslah untuk menjadi sahabatku, lengkapilah segala kekuranganku dengan ketulusan kalian untuk menemaniku, teruslah menghadirkan senyum dan tawa dihari-hariku sahabat, aku sayang kalian semua yang tak bisa kusebut satu persatu..

Oke, mungkin hanya itu yang mampu aku tuliskan tentang gambaran perasaanku saat 11 Januari lalu. Sebenarnya lebih dari itu yang aku rasakan, tapi rasanya kalimat sebanyak apapun yang kutuliskan tidak akan mampu betul-betul menggambarkan semuanya. Aku hanya berharap di umurku yang menginjak angka 16 ini, aku makin diberikan kekuatan oleh-Nya untuk menghadapi segala 'warna' yang telah dipersiapkan Tuhan di skenario hidupku yang ke 16 tahun. Amin..


Tangerang, 17 Januari 2013
Luke Andaresta