Pancake yang manis dengan balutan saus strawberry dan
blueberry, sama manisnya dengan cara kita menikmatinya siang itu. Sepiring
berdua? Ya, karna kepolosan ku menjawab “ satu aja deh..” saat kamu Tanya “mau
berapa pancake nya? satu atau dua?”. Aku kira, satu itu adalah satu pancake
bagian ku, ternyata yang kamu maksud adalah satu piring. Okay, itu adalah cara
Tuhan untuk membuat kita sedikit terlihat romantis menyantap sepiring berdua
pancake itu.
Ibarat pancake di piring itu adalah sebuah kehidupan, aku
bahagia sekali bisa menikmatinya bersamamu, iya hanya bersama kamu. Menikmati
warna-warni kehidupan sama seperti halnya dua saus yang ada di atas pancake
itu, yaitu strawberry dan blueberry. Semuanya kita nikmati bersama, dengan penuh
suka cita. Ah alangkah indahnya jika itu memang sudah Tuhan tuliskan dan akan
terjadi pada saatnya.
Ini bukan berlebihan, tapi saat itu adalah momen dimana aku
sangat merasa dekat denganmu. Sangat merasa nyaman berada disampingmu. Bercanda
dan bercerita sambil menikmati pancake kita. Manis, iya sangat manis sekali
untuk dilupakan. Aku tidak akan lupa, terlebih setelah aku menuliskannya di
diary elektronikku ini, pastinya akan ada yang selalu mengingatkanku.
Malam ini, aku rindu dengan semua itu. Rindu dengan semua
tentang kita berdua. Rindu dengan semua
yang bisa membuatku bahagia. Berada disampingmu adalah bagian terindah dalam
diary hidupku. Sekalipun kau bukan siapa-siapaku. Tapi kita tidak pernah
mengenal itu bukan? Kita selalu menikmati seiring bertambahnya waktu kita. Dan
saat kamu membaca ini semua sampai akhir tulisanku, percayalah bahwa saat ini
aku sangat merindukanmu…
Tangerang, 21 Juli 2013
Luke Andaresta